Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur merupakan salah satu bangunan paling ikonik di Indonesia, yang diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Keajaiban kuno ini menarik wisatawan dari seluruh dunia, yang ingin menyaksikan kemegahan dan kekayaan sejarahnya. Mari selami kemegahan Candi Borobudur dan telusuri kisah menarik di balik pembangunannya.
Sekilas Candi Borobudur
Terletak di Jawa Tengah, Indonesia, Candi Borobudur adalah monumen Buddha yang luas yang berasal dari abad ke-9. Kompleks ini terdiri dari sembilan platform yang ditumpuk, diatapi oleh kubah pusat, dan dihiasi dengan lebih dari 2.500 panel relief dan 500 patung Buddha. Candi ini merupakan representasi kosmologi Buddha, dengan ukiran rumit yang menggambarkan kehidupan dan ajaran Buddha.
Pengunjung Borobudur dapat memulai perjalanan spiritual dengan mengikuti rute ziarah tradisional yang mengarah ke puncak candi. Saat menaiki teras yang dihiasi dengan patung dan stupa yang menakjubkan, mereka dapat mengagumi pemandangan panorama lanskap hijau di sekitarnya.
Sejarah Pembangunan Candi Borobudur
Pembangunan candi Borobudur diselimuti misteri dan legenda. Menurut catatan sejarah, candi ini dibangun di bawah kekuasaan dinasti Sailendra, yang berkuasa di wilayah tersebut dari abad ke-8 hingga abad ke-10. Tanggal pasti pembangunan dan identitas dalang di balik candi ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan arkeolog dan sejarawan.
Beberapa teori menyatakan bahwa Borobudur dibangun atas perintah seorang raja atau ratu yang berkuasa sebagai tanda pengabdian yang agung kepada Sang Buddha. Yang lain percaya bahwa candi ini dibangun sebagai simbol kemakmuran dan pengaruh dinasti Sailendra di wilayah tersebut. Terlepas dari asal usulnya, Borobudur berdiri sebagai bukti keterampilan dan keterampilan para perajin Jawa kuno yang mengabdikan diri mereka untuk pembuatannya.
Pengakuan dan Upaya Pelestarian UNESCO
Pada tahun 1991, candi Borobudur ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, sebagai pengakuan atas signifikansi budaya dan sejarahnya. Penetapan tersebut telah membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan mahakarya arsitektur ini untuk generasi mendatang. Sejak saat itu, UNESCO telah mendanai berbagai proyek konservasi yang bertujuan untuk melindungi candi dari bencana alam, polusi, dan kerusakan akibat waktu.
Pengunjung dianjurkan untuk mematuhi pedoman konservasi saat menjelajahi Borobudur, seperti tidak menyentuh ukiran dan struktur yang rapuh. Dengan menghormati kesucian candi dan lingkungan sekitarnya, wisatawan dapat berkontribusi pada upaya berkelanjutan untuk melindungi dan memelihara situs suci ini.
Baca Juga:
Daya tarik candi Borobudur tidak hanya terletak pada ukurannya yang besar dan desainnya yang rumit, tetapi juga pada kekayaan sejarah dan makna budaya yang terkandung di dalamnya. Sebagai bukti kehebatan artistik dan teknik peradaban kuno, Borobudur terus membangkitkan rasa kagum dan kekaguman di antara semua pengunjungnya.
Menjelajahi Candi Borobudur: Harga Tiket dan Aturan Bagi Pengunjung
Apakah Anda berencana mengunjungi Candi Borobudur yang terkenal di Indonesia? Terletak di Magelang, Jawa Tengah, situs Warisan Dunia UNESCO ini merupakan destinasi wajib dikunjungi bagi penggemar sejarah dan budaya. Namun, sebelum Anda memulai perjalanan untuk menjelajahi candi kuno ini, penting untuk mengetahui harga tiket dan peraturan yang berlaku bagi pengunjung situs tersebut.
Harga Tiket ( Bisa Berubah Sesuai Pengelola )
Saat mengunjungi Candi Borobudur sebagai wisatawan, Anda perlu membeli tiket masuk. Harga tiket bervariasi tergantung pada kewarganegaraan dan usia Anda. Berikut adalah harga tiket kondisional bagi pengunjung Candi Borobudur:
- Bagi warga negara Indonesia, biaya masuknya adalah Rp 30.000 per orang.
- Untuk wisatawan mancanegara, harga tiketnya Rp 300.000 per orang.
Penting untuk dicatat bahwa harga tiket dapat berubah, jadi pastikan untuk memeriksa harga terbaru sebelum kunjungan Anda. Selain itu, mungkin ada diskon yang tersedia untuk pelajar dan warga senior, jadi pastikan untuk menanyakannya saat membeli tiket.
Peraturan dan Tata Tertib Pengunjung
Untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur dan meningkatkan pengalaman pengunjung, ada beberapa aturan dan ketentuan khusus yang harus dipatuhi oleh semua pengunjung. Berikut ini adalah beberapa aturan terpenting yang perlu diingat:
-
Aturan Berpakaian: Saat mengunjungi Candi Borobudur, pengunjung diharuskan berpakaian sopan dan sopan. Ini berarti mengenakan pakaian yang menutupi bahu dan lutut. Pakaian yang terbuka seperti celana pendek, tank top, dan rok mini tidak diperbolehkan di dalam area candi.
-
Menghormati Situs: Candi Borobudur adalah tempat suci bagi umat Buddha, jadi sangat penting untuk menunjukkan rasa hormat terhadap situs dan makna religiusnya. Hindari memanjat bangunan candi, menyentuh ukiran batu, atau melakukan tindakan apa pun yang dapat merusak atau menodai candi.
-
Fotografi: Meskipun fotografi diperbolehkan di Candi Borobudur, pengunjung diminta untuk memperhatikan orang lain dan tidak mengganggu suasana damai di lokasi tersebut. Hindari penggunaan flash dan hormati pengunjung lain yang juga mengambil foto.
-
Tingkat Kebisingan: Untuk menjaga ketenangan Candi Borobudur, pengunjung diminta untuk menjaga tingkat kebisingan seminimal mungkin. Hindari berteriak, memutar musik keras, atau melakukan tindakan apa pun yang dapat mengganggu suasana damai di candi.
-
Merokok dan Membuang Sampah Sembarangan: Dilarang keras merokok dan membuang sampah sembarangan di area kuil. Harap buang sampah pada tempat sampah yang telah ditentukan dan jangan merokok di area kuil mana pun.
Dengan mematuhi peraturan dan ketentuan ini, Anda dapat membantu memastikan bahwa Candi Borobudur tetap menjadi situs yang murni dan penting secara budaya untuk dinikmati oleh generasi mendatang.