Lukisan kemerdekaan Republik indonesia ke 71 tahun dilukis oleh agung de fadiel’s siswa Slb kesambi kota cirebon . lukisan sederhana dari disabilitas tuli cirebon ini rencananya akan di pamerkan di acara Hari Tuli Sedunia pada tanggal 19-25-september -2016 mendatang .
agung memiliki koleksi lukisan yang nanti akan di sandingkan dengan beberapa pelukis disabilitas lainya sewilayah 3 cirebon .
Kegiatan hari tuli sedunia di selenggarakan di POSKOETULI jl.ciptomangunkusumo kota cirebon selama sepekan dari tanggal 19-25-september-2016 mulai dari jam 13.00- 17.00 dibarengi dengan melukis langsung. acara penutupan dilaksanakan di gedung Gramedia jl.ciptoMK dengan berbagi rangkaian acara jalan santai , aksi pantomim , dan pembagian hadiah doorprize selain bisa melukis agung juga memiliki bakat lainnya seperti potografi dan pantomim. semangat agung untuk terus berkarya dalam menyalurkan bakat seni tentunya didukung oleh teman2 disabilitas tuli ciayumajakuning .
peranan komunitas tuli ciayumajakuning (etuli) merupakan media aspirasi dari anggota komunitas untuk lebih jelasnya kita sama2 dukung kegiatan tersebut yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit . maka kami pelaksana kegiatan menunggu bantuan donatur untuk suksesnya acara hari tuli sedunia.
Merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-71 dengan Seni: Lukisan Hasil Karya Disabilitas Tuli Cirebon
Saat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaannya yang ke-71, satu peristiwa luar biasa akan terjadi di Cirebon. Seorang seniman muda, Agung De Fadiel, seorang siswa SLB Kesambi di Cirebon, yang tuna rungu dan bisu, telah menciptakan sebuah lukisan sederhana namun berkesan untuk menandai momen istimewa ini. Lukisan ini, beserta koleksi karya Agung, akan dipamerkan di acara Hari Tuna Rungu Sedunia yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 hingga 25 September 2016.
Lukisan Agung merupakan bukti bakat dan kreativitas unik yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Agung memiliki hasrat terhadap seni yang tercermin dalam karyanya. Lukisannya akan dipamerkan bersama dengan karya-karya seniman penyandang disabilitas lainnya dari daerah Cirebon, yang akan menonjolkan berbagai bakat yang ada di dalam komunitas tersebut.
Memperingati Hari Tuna Rungu Sedunia
Acara Hari Tuna Rungu Sedunia akan diselenggarakan di POSKOETULI, Jl. Ciptomangunkusumo, Cirebon, selama seminggu, dari tanggal 19 hingga 25 September 2016. Acara ini akan menampilkan sesi melukis langsung dari seniman berbakat seperti Agung, yang memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menyaksikan proses artistik secara langsung. Acara penutupan akan diadakan di gedung Gramedia, Jl. CiptoMK, dan akan meliputi kegiatan seperti jalan santai, pertunjukan pantomim, dan pembagian hadiah.
Selain melukis, Agung juga piawai dalam bidang fotografi dan pantomim. Dedikasinya terhadap seni lukis ini didukung oleh teman-teman dari komunitas Tuli Ciayumajakuning. Peran komunitas Tuli Ciayumajakuning (etuli) sebagai wadah bagi anggotanya untuk menyuarakan aspirasi sangat penting dalam mendorong inklusivitas dan dukungan bagi penyandang disabilitas.
Keberhasilan acara seperti Hari Tuna Rungu Sedunia sangat bergantung pada dukungan para donatur dan sponsor. Penyelenggara acara mengandalkan kemurahan hati individu dan organisasi untuk memastikan keberhasilannya. Dengan bersatu mendukung inisiatif ini, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi para penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat dan keterampilan mereka.
lukisan Agung De Fadiel merupakan simbol ketahanan, kreativitas, dan kekuatan seni untuk melampaui batasan. Melalui acara seperti Hari Tuna Rungu Sedunia, kita dapat merayakan bakat dan kontribusi para penyandang disabilitas serta mendukung usaha artistik mereka. Mari kita bergandengan tangan dalam mendukung inisiatif seperti ini dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan beragam untuk semua.
Saat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaannya yang ke-71, satu peristiwa luar biasa akan terjadi di Cirebon. Seorang seniman muda, Agung De Fadiel, seorang siswa SLB Kesambi di Cirebon, yang tuna rungu dan bisu, telah menciptakan sebuah lukisan sederhana namun berkesan untuk menandai momen istimewa ini. Lukisan ini, beserta koleksi karya Agung, akan dipamerkan di acara Hari Tuna Rungu Sedunia yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 hingga 25 September 2016.
Lukisan Agung merupakan bukti bakat dan kreativitas unik yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Agung memiliki hasrat terhadap seni yang tercermin dalam karyanya. Lukisannya akan dipamerkan bersama dengan karya-karya seniman penyandang disabilitas lainnya dari daerah Cirebon, yang akan menonjolkan berbagai bakat yang ada di dalam komunitas tersebut.
Memperingati Hari Tuna Rungu Sedunia
Acara Hari Tuna Rungu Sedunia akan diselenggarakan di POSKOETULI, Jl. Ciptomangunkusumo, Cirebon, selama seminggu, dari tanggal 19 hingga 25 September 2016. Acara ini akan menampilkan sesi melukis langsung dari seniman berbakat seperti Agung, yang memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menyaksikan proses artistik secara langsung. Acara penutupan akan diadakan di gedung Gramedia, Jl. CiptoMK, dan akan meliputi kegiatan seperti jalan santai, pertunjukan pantomim, dan pembagian hadiah.
Selain melukis, Agung juga piawai dalam bidang fotografi dan pantomim. Dedikasinya terhadap seni lukis ini didukung oleh teman-teman dari komunitas Tuli Ciayumajakuning. Peran komunitas Tuli Ciayumajakuning (etuli) sebagai wadah bagi anggotanya untuk menyuarakan aspirasi sangat penting dalam mendorong inklusivitas dan dukungan bagi penyandang disabilitas.
Keberhasilan acara seperti Hari Tuna Rungu Sedunia sangat bergantung pada dukungan para donatur dan sponsor. Penyelenggara acara mengandalkan kemurahan hati individu dan organisasi untuk memastikan keberhasilannya. Dengan bersatu mendukung inisiatif ini, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi para penyandang disabilitas untuk menunjukkan bakat dan keterampilan mereka.
lukisan Agung De Fadiel merupakan simbol ketahanan, kreativitas, dan kekuatan seni untuk melampaui batasan. Melalui acara seperti Hari Tuna Rungu Sedunia, kita dapat merayakan bakat dan kontribusi para penyandang disabilitas serta mendukung usaha artistik mereka. Mari kita bergandengan tangan dalam mendukung inisiatif seperti ini dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan beragam untuk semua.